Gunung Sibayak, Kabupaten Karo
Gunung Sibayak, Kabupaten Karo-Gunung sibayak kabupaten karo. Gunung ini memiliki pesona yang sangat indah jika di lihat dari puncak, gunung ini mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal dan mancanegara.
Gunung ini merupakan gunung merapi yang sudah meletus terakhir kali pada tahun 1881, Gunung Sibayak adalah salah satu gunung berapi di Dataran Tinggi Karo, dengan ketinggian 2.094 mdpl. di puncak tertinggi gunung sibayak di sebut takal kuda, takal kuda dalam bahasa karo yang memilki arti kepala kuda.
Selain nama yang disandang Sibayak yang cukup terkenal, gunung yang dimilikinya-pun tidaklah kalah megah dari pengunungan api yang lainya. Panorama yang tersebar di gunung ini tiada henti pada saat pendakian menuju puncak turut mengingatkan kita akan kebesaran dari sang pencipta.
untuk melihat sunrise banyak pendaki memilih mendaki pada saat malam hari. Waktu yang ideal, Anda harus mulai untuk melangkah dari kaki gunung pada pukul 02.00 dini hari. Tidak perlu khawatir, sebab suasana di malam hari tetapjuga memukau Anda. Ditambah lagi ada cahaya-cahaya lampu rumah penduduk yang menerangi langit Gunung Sibayak. Serasa membuat Anda merasa sedang berada di bulan karena kondisi pijakan pendakian yang penuh dengan bebatuan.
Selain darikeindahan pemandangan puncaknya, aliran air yang sela-sela batuan gunung akan sangat menyegarkan Anda. Penduduk sekitar banyak memanfaatkannya sebagai sumber air minum. Air nya dingin dan sangat jernih.
Agar bisa mencapai puncak Gunung Sibayak, pendaki dapat memasuki tiga pintu rimba dengan menelusuri jalan setapak melalui hutan belantara tropis dan tebing curam, yang akan anda temui disepanjang kiri-kanan pada saat pendakian. Pintu rimba sibayak melalui, Desa Raja Berneh (Semangat Gunung), Jalur 54, Penatapan jagung rebus dan Jaranguda kira-kira berjarak 500 meter dari kota berastagi.
Ketiga-jalur ini dapat dicapai dengan angkutan umum yang dari kota Medan. Rute pertama bisa dilalui dari kaki Gunung Sibayak di Desa Raja Berneh atau sering disebut dengan Desa Semangat Gunung. Desa ini memikuki jarak 15 km dari Berastagi. Jalur ini melewati pemandian air panas yang tersebar di sekitar kaki gunung.
Jalur yang kedua dapat anda tempuh dari kaki Gunung Sibayak dari Desa Jaranguda. Desa ini sangat lah dekat kota Berastagi yang hanya memilki jarak 3 km. Bagi para pendaki atau wisatawan lebih banyak memilih jalur yang satu ini. Jalur ketiga yang dikenal cukup ekstrim adalah jalur 54 yang ditempuh dari kawasan Penatapan yang memiliki leteak pada jalan raya Medan-Berastagi. Jalur ini berada pada KM 54 jika dari Medan menuju Berastagi. Jalur ini merupakan rute terpanjang dan tergolong cukup ekstrim. Bagi yang pemula tidak disarankan untuk mendaki lewat jalur ini.
Jalan yang menuju puncak Sibayak sudah terdapat anak-anak tangga terbuat dari semen. Namun, tangga-tangga ini terkadang menyulitkan karena menjadi sumber genangan air karena tangga yang berlubang dan tergerus endapan air hujan. Setelah melewati anak-anak tangga itu, maka akan terdengar desingan suara yang keluar bersamaan dengan asap belerang di kawah Gunung Sibayak. dan anda akan dimintai retribusi sebesar Rp 2.000,- per orang sebelum memasuki lokasi gunung. Jadi pastikan Anda telah menyiapkan uang yang pas untuk membayarnya.
Gunung i Sibayak yang memilki posisi terletak di Kota Berastagi, akan memudahkan Anda untuk mencicipi kuliner-kuliner khas Berastagi yang dijajakan pada sepanjang jalan Kota. Anda juga tidak akan kesulitan menemukan tempat penginapan mulai dari kelas melati hingga hotel berbintang. Hotel yang direkomendasikan dan dekat dengan objek wisata ini yaitu Grand Mutiara Hotel. Tetapi, di lokasi pegunungan ini, tentunya Anda hanya akan bercengkerama dengan alam asri hutan tanpa ada fasilitas modern di dalamnya.
Itulah tentang sedikit penjelasan dari saya sedikit tentang Gunung Sibayak, Kabupaten Karo semoga bermanfaat dan dapat membantu untuk menentukan destinasi wisata anda selanjutnya........